Pelatihan Life Skill




Sebagai bagian dari upaya peningkatan peran dan kiprah pesantren di tengah-tengah masyarakat, pada tanggal 6 Mei 2007 akan dilaksanakan Pelatihan Keterampilan Hidup (Life Skill) di bidang Home Industry. Kegiatan yang bekerja sama dengan HMI MPO Cabang Bogor ini ditujukan untuk mereka-mereka yang putus sekolah, atau alumni-alumni yang belum mendapat kesempatan bekerja.
Hasil utama dari pelatihan ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan sikap wirausaha di kalangan generasi, semangat untuk menciptakan lapangan kerja. Satu hal yang memang selama ini masih terhitung langka di kalangan generasi muda Indonesia.
Penyakit yang sejak tahun 1970-an telah melanda masyarakat sebagian besar dunia berkembang, yaitu penyakit yang sering diistilahkan dengan "Penyakit Diploma". Penyakit yang sekilas justeru tampak menggembirakan karena besarnya perhatian masyarakat terhadap pendidikan anak bangsa, sehingga mereka menginginkan para generasi penerusnya memperoleh pendidikan yang tinggi. Namun di sisi lain, pendidikan yang dijalani telah terjerumus pada tujuan yang sempit dan sangat pragmatis, yakni "secarik Ijazah/sertifikat". Pendidikan ditujuan bukan untuk mencerdaskan dan mencerahkan diri, tapi untuk mencerahkan "kehidupan materi masa depan" dengan mengandalkan Ijazah dan sertifikat yang diraih.
Sebuah pola dan tujuan pendidikan yang pada gilirannya telah menyebabkan sebagian besar anak bangsa ini menjadi binaan-binaan pendidikan yang serba instant. Sekolah Indonesia untuk kemudian tidak lebih menjadi "pabrik-pabrik" yang memproduksi "buruh-buruh" siap suruh dan siap menderita dibawah kaki dan kekuasaan kapitalisme. Sekolah Indonesia telah kehilangan maknanya sebagai tempat untuk mencerahkan anak bangsa.
Life Skill (Keterampilan Hidup) adalah hal yang belum cukup terjamah di dunia pendidikan di negeri ini. Karena itulah, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi "sangat" bermanfaat, bukan semata-mata untuk menciptakan perbaikan sistem ekonomi para remaja putus sekolah atau pengangguran, tapi lebih jauh dan yang terpenting adalah untuk "mencerahkan" mereka menjadi manusia-manusia yang terampil dan memiliki mental kewirausahaan dan kemandirian.

No comments:

Post a Comment

Komentar