"Barangsiapa yang membaca satu huruf Alquran, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan itu akan menjadi sepuluh kali lipat" (HR Tirmidzi)
Imam An-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menyatakan bahwa hadis ini berstatus hasan shahih. Tema utama yang diangkat adalah keutamaan membaca Alquran serta janji Allah SWT bagi orang yang melakukannya. Dalam hadis ini, Rasulullah SAW memotivasi para sahabat-dan kaum Muslimin umumnya-untuk selalu membaca Alquran.
Abdul Aziz Abdul Rauf mencatat empat urgensi membaca Alquran. Pertama, menjaga kesucian hati. Setiap jiwa cenderung kepada hal-hal yang melalaikan dari mengingat Allah SWT. Dengan membaca Alquran ia akan mendapat ketenangan jiwa dan petunjuk dari Allah, sehingga ia mampu menjaga fitrahnya.
Kedua, menambah simpanan pahala di sisi Allah. Sungguh sangat melimpah kebaikan bagi orang yang membaca Alquran. Satu huruf saja akan dibalas sepuluh. Ketiga, dapat menumbuhkan motivasi untuk melakukan amal saleh yang lain. Ada sebuah kaidah: Setiap amal saleh akan membawa pada amal saleh yang lain. Sebaliknya, setiap maksiat sekecil apapun akan membawa pada maksiat yang lain.
Keempat, Alquran akan menjadi pembela bagi pembacanya di akhirat. Rasulullah bersabda, "Pada hari kiamat didatangkan Alquran dan ahlinya, yaitu orang-orang yang mengamalkannya di dunia. Surat Albaqarah dan Ali Imron pun maju mendampingi dan membelanya (HR Muslim).
Dalam kenyataannya, kita sering mengalami kesulitan untuk istikamah membaca Alquran. Dengan berbagai alasan, lidah kita sangat jarang melantunkan ayat-ayat suci, kecuali yang dibaca pada waktu shalat. Ada beberapa hal yang menyebabkan kita tidak istikamah membaca Alquran. Pertama, menyepelekan saat sehari tidak membaca Alquran. Hal ini berdampak pada tidak adanya keinginan untuk segera kembali kepada Alquran. Kedua, lemahnya wawasan terhadap apa dan bagaimana Alquran tersebut, sehingga tidak termotivasi untuk bersungguh-sungguh dan istikamah membacanya. Ketiga, tidak memiliki waktu wajib bersama Alquran. Keempat, terpengaruh oleh lingkungan yang tidak memiliki perhatian terhadap Alquran. Dan kelima, tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Alquran.
Para sahabat merupakan model ideal dalam membaca Alquran. Kebanyakan mereka mengkhatamkan Alquran dalam satu bulan, ada juga yang mampu khatam hanya dalam satu minggu, bahkan ada yang khatam dalam jangka waktu tiga hari. Rasulullah SAW tidak menganjurkan para sahabat untuk khatam kurang dari tiga hari.
Membaca adalah langkah awal untuk menunaikan hak-hak Alquran. Menurut Hasan Al-Banna, ada tiga kewajiban yang harus ditunaikan seorang Muslim berkaitan dengan Alquran, yaitu memperbanyak membacanya dengan niat taqarrub kepada Allah; menjadikannya sumber hukum yang selalu dikaji serta dijadikan rujukan; dan menjadikannya sebagai sumber yang harus diterapkan dalam kehidupan.
Memang tidak cukup hanya sekadar membaca, harus ada upaya men-tadabburi (mengkaji dan memahami), menghafal dan mengamalkannya. Dengan cara ini, Alquran bisa menjadi hiasan hati, merasuk ke relung jiwa sehingga terpancarlah cahaya Alquran dari kepribadian kita. Dan itu tidak akan pernah terwujud kecuali kita memulainya dengan membaca. Wallahu a'lam
No comments:
Post a Comment
Komentar