Halal Bihalal Alumni 2008
- Mulai tahun depan (2009 dan seterusnya) Halal Bihalal dan Temu Alumni akan diadakan setiap hari ke-7 setelah Idul Fitri (katanya sih biar ngga mepet dan bentrok dengan jadwal mudik, ok juga ya masukannya ?!).
- Terpilihnya ketua IKBAL yang baru yaitu Sdr. Ade Mahdar (alumni 1994) yang menggantikan ketua lama yaitu Sdr. Wardi Suwardi (alumni 1992). Mudah-mudahan aja ke depan ada terobosan baru buat perkembangan IKBAL khususnya dan Al-Furqoniyah umumnya. Ok deh, Selamat Bekerja ya Kang Mahdar...!
Menghayati Puasa
Walaupun keduanya berarti "selamat datang" tetapi penggunaannya berbeda. Para ulama tidak menggunakan ahlan wa sahlan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan, melainkan "marhaban ya Ramadhan".
Ahlan terambil dari kata ahl yang berarti "keluarga", sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti mudah. Juga berarti "dataran rendah" karena mudah dilalui, tidak seperti "jalan mendaki". Ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, "(Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di) dataran rendah yang mudah."
Marhaban terambil dari kata rahb yang berarti "luas" atau "lapang", sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya. Dari akar kata yang sama dengan "marhaban", terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti "ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan." Marhaban ya Ramadhan berarti "Selamat datang Ramadhan" mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan; tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya "mengganggu ketenangan" atau suasana nyaman kita.
Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah Swt.
Ada gunung yang tinggi yang harus ditelusuri guna menemui-Nya, itulah nafsu. Di gunung itu ada lereng yang curam, belukar yang lebat, bahkan banyak perampok yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak melanjutkan. Bertambah tinggi gunung didaki, bertambah hebat ancaman dan rayuan, semakin curam dan ganas pula perjalanan. Tetapi, bila tekad tetap membaja, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang, dan saat itu, akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tampak tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jernih untuk melepaskan dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraan Ar-Rahman untuk mengantar sang musafir bertemu dengan kekasihnya, Allah Swt. Demikian kurang lebih perjalanan itu dilukiskan dalam buku Madarij As-Salikin.
Tentu kita perlu mempersiapkan bekal guna menelusuri jalan itu. Tahukah Anda apakah bekal itu? Benih-benih kebajikan yang harus kita tabur di lahan jiwa kita. Tekad yang membaja untuk memerangi nafsu, agar kita mampu menghidupkan malam Ramadhan dengan shalat dan tadarus, serta siangnya dengan ibadah kepada Allah melalui pengabdian untuk agama, bangsa dan negara. Semoga kita berhasil, dan untuk itu mari kita buka lembaran Al-Quran mempelajari bagaimana tuntunannya.
PUASA MENURUT AL-QURAN
Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali, kesemuanya dalam arti puasa menurut pengertian hukum syariat. Sekali Al-Quran juga menggunakan kata shaum, tetapi maknanya adalah menahan diri untuk tidak bebicara:
Sesungguhnya Aku bernazar puasa (shauman), maka hari ini aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun (QS Maryam [19]: 26).
Demikian ucapan Maryam a.s. yang diajarkan oleh malaikat Jibril ketika ada yang mempertanyakan tentang kelahiran anaknya (Isa a.s.). Kata ini juga terdapat masing-masing sekali dalam bentuk perintah berpuasa di bulan Ramadhan, sekali dalam bentuk kata kerja yang menyatakan bahwa "berpuasa adalah baik untuk kamu", dan sekali menunjuk kepada pelaku-pelaku puasa pria dan wanita, yaitu ash-shaimin wash-shaimat.
Kata-kata yang beraneka bentuk itu, kesemuanya terambil dari akar kata yang sama yakni sha-wa-ma yang dari segi bahasa maknanya berkisar pada "menahan" dan "berhenti atau "tidak bergerak". Kuda yang berhenti berjalan dinamai faras shaim. Manusia yang berupaya menahan diri dari satu aktivitas --apa pun aktivitas itu-- dinamai shaim (berpuasa). Pengertian kebahasaan ini, dipersempit maknanya oleh hukum syariat, sehingga shiyam hanya digunakan untuk "menahan diri dar makan, minum, dan upaya mengeluarkan sperma dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari".
Kaum sufi, merujuk ke hakikat dan tujuan puasa, menambahkan kegiatan yang harus dibatasi selama melakukan puasa. Ini mencakup pembatasan atas seluruh anggota tubuh bahkan hati dan pikiran dari melakukan segala macam dosa.
Betapa pun, shiyam atau shaum --bagi manusia-- pada hakikatnya adalah menahan atau mengendalikan diri. Karena itu pula puasa dipersamakan dengan sikap sabar, baik dari segi pengertian bahasa (keduanya berarti menahan diri) maupun esensi kesabaran dan puasa.
Hadis qudsi yang menyatakan antara lain bahwa, "Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran" dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10.
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. Orang sabar yang dimaksud di sini adalah orang yang berpuasa.
Ada beberapa macam puasa dalam pengertian syariat/hukum sebagaimana disinggung di atas.
1. Puasa wajib sebutan Ramadhan.
2. Puasa kaffarat, akibat pelanggaran, atau semacamnya.
3. Puasa sunnah.
disalin dari : M. Quraish Shihab dalam "Wawasan Al-Qur'an"
Pengumuman Hasil UN MA Al-Furqoniyah
Untuk seluruh peserta UN MA Al-Furqoniyah, kami ucapkan :
SELAMAT dan SUKSES
atas usaha dan perjuangan kalian
Mari senantiasa ingat pesan Kepala Madrasah kita :
"LULUS UJIAN SEKOLAH BUKAN BERARTI LULUS DALAM HIDUP, DIDEPAN SANA MASIH BANYAK UJIAN HIDUP YANG JAUH LEBIH BERAT DARI SEKEDAR UJIAN SEKOLAH. KARENANYA, TETAPLAH ISTIQOMAH UNTUK SENANTIASA MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR DIMANAPUN DAN KAPANPUN KITA BERADA !!!"
Informasi Penerimaan Santri Baru
a. Waktu dan Tempat
§ Gelombang I : April – Mei
§ Gelombang II : Juni – Juli
Bertempat di Sekretariat Pendaftaran Santri Baru Pondok Pesantren Al-Furqoniyah Jl. Mayjen HRE. Sukma KM 25 Citugu Ds. Tugujaya Kec. Cigombong Kab.
b. Syarat Pendaftaran
§ Mengisi formulir pendaftaran
§ Mengikuti tes baca tulis al-Qur`an (untuk penempatan kelas pengajian)
§ Menyerahkan persyaratan administrasi pendaftaran ;
1. Foto copy Ijazah dan STK (legalisir) sebanyak 3 lembar. Bagi siswa kelas VII atau kelas IX yang belum menerima ijazah, pendaftaran bisa menggunakan foto copy Surat Keterangan Lulus dari sekolah yang bersangkutan.
2. Menyerahkan foto copy raport terakhir (legalisir) sebanyak 1 lembar.
3. Menyerahkan pas photo ukuran 3 X 4 (5 lembar)
§ Membayar biaya santri baru yang terdiri dari :
1. Biaya pendaftaran Rp 50.000,-
2. Infaq gedung Rp 500.000,-
3. Infaq bulanan (Sekolah, asrama, makan, dan laundry) Rp 300.000,-
4. Biaya peralatan (lemari, kasur, bantal) Rp 350.000,-
5. Biaya seragam (batik dan kaos) Rp 100.000,-
6. Biaya organisasi santri (1 tahun) Rp 50.000,-
7. Biaya buku penunjang Rp 100.000,-
8. Biaya orientasi santri baru Rp 50.000,-
Jumlah Rp 1.500.000,-
c. Catatan Khusus
Sebagai upaya membuka kesempatan bagi semua kalangan masyarakat untuk dapat belajar di Pondok Pesantren Al-Furqoniyah, maka pihak yayasan menyediakan keringanan biaya bagi santri yang kurang mampu dan atau berprestasi. Dengan syarat :
1. Menyerahkan
2. Menyerahkan
d. Kontak Person
Ust. Ade Mahdar : (0251) 220556 – 08121113849
Ust. Abdul Muiz : 081382825790
Tentang Ekonomi Islam
April Mop
APRIL MOP DALAM SEJARAH ISLAM DI EROPA
Dikalangan masyarakat lebih di kenal dengan April Mop, tapi tahukah, bahwa peristiwa peringatan April Mop yang di kalangan masyarakat barat disebut dengan April Fool’s Day. Ini berkaitan erat dengan sejarah kelam umat Islam di daratan Eropa.
Hal ini bermula dari runtuhnya kejayaan kerajaan Islam di Granada, spanyol, Akibat, perpecahan yang melanda para elit-elit kerajaan di negeri tersebut. Kerajaan Islam yang semakin lama semakin lemah akhirnya runtuh, dan umat Islam tidak memiliki lagi kekuatan untuk berlindung dari penindasan, yang di lakukan oleh kalangan Nasrani. Ternyata melihat kekalahan umata Islam, kalangan Nasrani tidak puas begitu saja. Mereka berusaha membumihanguskan rumah-rumah kaum muslimin, memperkosa wanita muslimah, dan membunuhi siapa saja yang dianggap akan menjadi ancaman buat mereka.
Puncaknya adalah ketika tanggal 1 April, terbesit kabar di kalangan kaum muslimin, bahwa kalangan Nasrani akan memberi kebebasan untuk meninggalkan bumi Spanyol dengan damai. Hanya saja di persyaratkan, mereka yang keluar dari Spanyol tidak boleh membawa senjata apa pun kepelabuhan. Dan disebutkan di pelabuhan kapal-kapal sudah di siapkan, untuk membawa mereka ketempat yang aman.
Namun apa yang terjadi begitu mereka sampai kepelabuhan. Kaum muslimin yang sudah tidak memiliki apa-apa, dan persenjataan sudah di tinggalkan di tempat kediaman mereka, bukannya mendapat kebebasan. Malah justru sebaliknya, mereka di bantai secara keji, hingga tidak ada yang tersisa.
Sementara rumah-rumah tinggal mereka, sudah dibakar habis oleh kalangan Nasrani, tanpa tersisa sedikitpun. Umat Islam habis, dan diperlakukan sangat tidak manusiawi.
Pada pihak lain, peristiwa memilukan bagi umat Islam itu dirayakan oleh kaum Nasrani. Dengan melakukan berbagai pesta meriah, dan direkayasa sedemikian rupa. Sehingga menjadi acara untuk membohongi kalangan terdekat, maupun kalangan terjauh,.
Kalangan Nasrani menyebut hari itu, sebagai April Fool’s Day atau April Mop, sebuah hari yang mereka gambarkan sebagai hari kebodohan umat Islam.
TRAGEDI PEMBATAIAN UMAT ISLAM SPANYOL
Berdasarkan Firman Allah
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti mereka. Katakanlah sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”, dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan dating kepadamu, maka Allah tidak jadi lagi pelindung dan penolong bagimu.”
Sebagai Firman Allah Swt tersebut, sepanjang masa, tidak akan pernah hilang keinginan mereka musuh-musuh mereka untuk menghancurkan Islam dan memadamkan cahaya Allah swt. Berbagai cara akan mereka lakukan.
Dahulu kala, muslim spanyol bukan saja beragama Islam namun memperaktekan kehidupan secara Islam. Mereka tidak saja membaca Al-Qur’an tapi juga bertingkah laku berdasarkan Al-Qur’an mereka selalu berkata tidak untuk musik, untuk bird an segala hal yang di haramkan dalam Islam. Jika mereka membaca tentang hijab di Al-Qur’an, mereka memperaktikannya tidak seperti kebanyakan kita.
Kaum Kafir mencoba membersihkan Islam dari kekuasaan Spanyol, mereka selalu gagal. Lalu mereka mengirim pengintai untuk mempelajari Islam dan menemukan bahwa kekuatan yang di milki kaum muslim adalah Taqwa. Begitu kaum Kristen mengetahui kekuatan kaum Islam, merekia mencari strategi untuk menghancurkannya. Mulailah mengirim Alkohol dan cigarette kepada mereka. Taktik ini cukup berhasil dan melamahkan umat Islam. Hasil dari usaha adalah jatuhnya Spanyol dari kekuatan umat Islam dan mengakhiri pengusaan umat Islam seluruhnya terhadap Spanyol terhadap delapan ratus tahun.
Tragedi pembantaian umat Islam Spanyol , seperti halnya April Mop, Sejarah Islam di Eropa.
Untuk kaum muslim dan muslimah yang saya cintai :
Ingatlah bahwa tanggal 1 April adalah hari pembantaian umat Islam Spanyol
Dan yang penting dalam Al-Qur’an dan Hadits tidak ada perintah dimana boleh menipu orang lain sebagai bahan gurauan.
Yang penting bukanlah berapa lama anda hidup, melainkan berapa amal yang anda perbuat selama ini.
Terakhir pesan dari saya jangan pernah sekali-kali mengikuti sesuatu hal yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, cari dulu sumber yang benar dan setelah mendapatkan sumber yang benar maka barulah kita pelajari.(Wa Allah Hualam)